VHIAN WAHYU NOTE - TEMPEH KIDUL WEBSITE

Website/Blog ini dibuat untuk menambah pengetahuan bagi semua orang yang mengunjunginya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan kita :)

Search

Selasa, 22 Desember 2009

PUNK IN LOVE


Film ini bisa dibilang beda dari yang lain, pertama dilihat dari lokasi syutingnya yang mengambil tempat di sepanjang Pantura. Kedua,film ini mengajak penonton melihat kehidupan kaum Punk secara lebih dekat dan lebih transparan. Ketiga, film ini ingin menyentuh nurani penonton kalau 'Anak Punk juga manusia', sesuai dengan taglinenya 'Rambut boleh jigrak, hati tetep... dangdut!'

Diceritakan keempat anak punk berhati romantis ini adalah Arok (Vino G. Bastian), Yoji (Andhika Pratama), Mojo (Yogi Finanda), dan juga Almira (Aulia Sarah) yang nekat hijrah ke Jakarta demi mengejar sebuah obsesi yang cukup cengeng buat seorang punkers, yaitu ingin menyatakan cinta kepada gadis pujaan hati sebelum gadis itu menikah dengan pria lain.

Bermodalkan idealisme dan jigrak pada rambutnya, keempat punkers ini lalu melakukan perjalanan sepanjang Pulau Jawa. Tidak disangka mereka banyak menemui kejadian-kejadian aneh bin ajaib yang mengundang tawa penonton, mulai dari kebanjiran, kejar-kejaran dengan bis maut di sepanjang jalur Pantura, berantem dengan tukang sate, serta seabrek petualangan konyoldan seru lainnya yang harus mereka lakoni demi mempertahankan idealisme sekaligus menguak siapa jati diri mereka sebenarnya.

Sutradara Ody .C. Harahap yang sebelumnya pernah menggarap 2 film drama bertajuk Alexandria dan Selamanya serta sekuel film komedi Kawin Kontrak dan Kawin Kontrak Lagi. Di film kelimanya ini ingin menghadirkan suatu film komedi yang segar, plus suguhan pemandangan mengagumkan sepanjang Bromo, Cepu, Pati, Semarang dan Cirebon yang menjadi saksi tingkah kekonyolan Vino dan kawan-kawan yang baru kali ini bermain di film bergenre komedi.
Tayang :
  • 9 Juli 2009
Pemain :
  • Vino G. Bastian
  • Andhika Pratama
  • Yogi Finanda
  • Aulia Sarah
  • Catherine Wilson
  • Davina Veronica
Sutradara :
  • Ody C. Harahap

Minggu, 20 Desember 2009

Boyz before fLOWERS (BBF)


BBf (boys before flowers).ternyata drama korea yang di elu-elukan remaja Indonesia,tak seperti yang aku bayangkan,.Memang ceritanya asyik,tapi terlalu banyak adegan yang bisa di tebak.Misalnya saat jan di memdapat karu merah dari F4,belum lagi dia dapat beasiswa sekolah di SMA shinwa.Terus saat temannya jan di disakiti,lalu teman jun pio menolong dan pura pura menjadi pacarnya.Belum lagi karacter si Jun Pio,persis bangat sama Tao ming sie (Meteor Garden),arogan.angkuh,sombong,tapi dibalik itu orangnya baik.Karna kurang perhatian saja dari Orangtuanya.Dan karacter 3 temannya lagi sama sepeti karacter temannya Tao ming sie,pokoknya karacter semua tokoh nyaris sama. Aku jadi teringat sama san chai (meter garden)persis bangat adegannya.saat san chai mendapat kartu merah dari F4 (meteor Garden),sagat menyedihkan melihat san chai teraniaya, Paling yang membedakan drama ini sama Meteor Garden mungkin buget(biaya) produksinya.lainya mungkin sama,dari cerita,karacter,dan sebagainya,dan kalau di F4 (bbf) ada penambahan karacter,misal...adiknya jan di,dan bapaknya kerja pencuci pakaian (loundry). Mugkin kalau sepeerti yang digembor-gemborkan orang ceritanya salah besar,bererti orang itu belum pernah nonton F4 Meteor Garden.Tapi yang sudah nonton ,aku kira dia pasti kecewa. Intinya drama BBf, Meteor Garden nya versi korea.


Category:Music
Genre: Rock
Artist:My Chemical Romance
Sebenarnya, merunut sejarah band bernama MY CHEMICAL ROMANCE [atau bisa juga disebut My Chem atau MCR] berarti kita bicara pengalaman pahit yang dilihat langsung oleh vokalisnya, Gerrard Way. Gerrard adalah salah satu saksi hidup ketika teroris meruntuhkan World Trade Center, 11 September 2001 silam. Rasa marah, kesal, gelisah, sedih dan resahnya kemudian dituangkan dalam lagu berjudul Skylines and Turntiles. Lagu itu juga menjadi semacam opening band yang akhirnya dibentuk oleh Gerrard Way bareng Matt ‘Otter’ Pellisier [drummer pertama yang sudah cabut].

Nama band sendiri diusulkan oleh basis Mike Way ketika membaca buku berjudul Ectassy: Three Tales of Chemical Romance, tulisan Irvine Welsh. Kini band yang diawaki juga oleh Bob Byar [drum], Frank Lero [rhythm gitar], Ray Toro [lead gitar] menjelma menjadi salah satu band papan atas di ranah rock. Mereka terbentuk September tahun 2001 di New Jersey.

MCR “nyaris” identik dengan musik yang berhubungan dengan kematian, horror dan kegelapan. Sebuah pilihan yang dari awal memang sudah mereka tonjolkan. Imej inilah yang MCR bentuk dari awal berdirinya, meski kemudian banyak kritikus musik ya menggolongkan mereka secara perlahan-lahan masuk dalam ranah emo. Tudingan sebagai “anak-anak emo” ini pernah secara kasar dilontarkan oleh band Inggris Kasabian yang menyebut MCR dengan “clowns” atau “emo kids”. Entah mengapa, Kasabian menyebut MCR sebagai satu band yang tidak punya sesuatu yang positif untuk dikatakan. Alamak, segitunya….

MCR juga pernah membatalkan beberapa konser lantaran ketika sedang menggarap video klip ‘Welcome to The Black Parade’ dan ‘Famous Last Words’ [bakal jadi single ke-2] yang digarap oleh Sam Bayer [pernah menggarap klip sukses Nirvana ‘Smells Like Teen Spirit’ dan American Idiot-nya Green Day]. Gara-garanya adalah Gerard Way cedera engkel sementara Bob Byar harus dirawat di rumah sakit karena infeksi. Untung saja dua kip yang sedang digarap sudah selesai.

MCR juga memilih menjadi band dengan basis massa ‘bawah tanah’ atau kelompok akar rumput [grassroots]. Mereka punya fans yang siap “mencaci-maki” habis-habisan dalam forum yang mereka bikin, termasuk di situs resmi mereka. Sisi positifnya adalah, MCR menolak segala atribut yang biasanya dilekatkan pada band, seperti ‘sex icon’ dan sebagainya. Fans membuat mereka menjadi “diri mereka sendiri”.

Album ketiga [yang major label] mereka The Black Parade menempatkan mereka pada tataran papan atas band pengusung alternative rock. Banyak kritikus yang menempatkan album ini sebagai ‘album paling ditunggu’ 2006. Single ‘Welcome to The Black Parade’ menjadi anthem yang wajib diputar [dan dinyanyikan]. Keberanian mempertahankan ciri “gelapnya” menjadikan My Chemical Romance sebagai ‘most wanted band’ terkini.

Welcome in my Private Blog

From Alfian Wahyu Kurniawan :)